Jumat, 19 Februari 2016

Cara Mendaftar Haji Reguler yang Mudah

Cara Mendaftar Haji Reguler yang Mudah


Sangat miris memang jika hingga saat ini masih kita lihat ada beberapa lapisan masyarakat yang tidak paham cara mendaftar haji regular. Padahal media informasi banyak terpampang dimana-mana. Bahkan informasi dari internet bisa di lihat hanya melalui handphone.  Hal ini menimbulkan banyak kasus penipuan saat pemberangkatan haji di Indonesia  setiap musim haji.  Perlu di catat dalam menunaikan ibadah haji ada dua cara. Pertama dengan cara pembayaran ONH (Ongkos Naik Haji) Biasa dan kedua ONH Plus . Perbedaannya  terletak pada  cara setoran pendaftaran dan  jumlah pembayaran, serta  fasilitas yang didapat selama di tanah suci yang pasti akan beda jauh. Jamaah ONH Biasa menginap selama 40 hari di tanah suci namun ONH Plus hanya  21 hari saja.

Tidak ada kata yang sulit saat daftar haji.  Cara mendaftar haji regular sesungguhnya tidak terlalu sulit.  Untuk ONH Biasa , memang calon haji melakukan sendiri untuk membuka tabungan haji di bank-bank yang telah ditunjuk Departemen Agama untuk  menerima setoran ONH.   Setelah tabungan haji mencapai Rp 25 juta, calon haji akan  mendapat nomor porsi haji untuk mengikuti antrian pemberangkatan haji di tahun-tahun berikutnya. Untuk saat  ini antrian haji Regular telah mencapai tujuh hingga  lima belas tahun di setiap propinsi di Indonesia.  Setelah itu nomor porsi haji dapat  dilunasi sebagai  tanda telah  siap berangkat haji.  Yup ! tunggu apalagi !


Cara Ibadah Haji Sesuai Sunnah

Alqur’an dan Assunnah (hadist) telah menjelaskan tata cara menunaikan peribadatan termasuk haji.  Beribadah dan berhaji haruslah mengikuti sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihu wassalam. Bila mengikuti sunnah tata cara ibadah Haji Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam maka ada 6 hal yang perlu diperhatikan, yaitu antara lain :
a.     Berihram, pergi ke Mina sebelum zhuhur. Mulai sholat zhuhur  hingga  shubuh berada di Mina, mabit (bermalam) di Mina pada tanggal 8 Dzulhijah. 
b.     Usai fajar segera  ke Arafah, sholat zhuhur dan ashar, dijama’ taqdim dan diqoshor dengan satu adzan dan dua iqomah. Wukuf, Berdiam di Arafah sambil berdzikir dan doa sampai terbenam matahari. Bila matahari telah terbenam, pergi ke Muzdalifah, bermalam di sana yaitu pada tanggal 9 dzulhijah.
c.     Berangkat  ke Mina  sebelum terbit matahari, melempar jamroh ‘aqobah, menyembelih hadyu (kurban), memendekkan atau mencukur rambut, thawaf ifadhah dan sa’yu, mabit di Mina, tanggal 10 dzulhijah.
d.     Saat  matahari sudah tergelincir, melempar tiga jamrah, dari jamroh sughro (yang terletak di samping masjid Al-Khaif), lalu jamroh wustho, lalu jamroh kubro (yang dikenal dengan jamroh ‘aqobah). Kembali mabit di Mina. Ini dilakukan tanggal 11 Dzulhijah.
e.     Melaksanakan  amalan yang sama seperti tanggal 11 Dzulhijjah. Kembali mabit di Mina, kecuali bagi yang telah berniat untuk bersegera mengakhiri amalan hajinya (mengambil nafar awwal), hendaklah melakukan thawaf wada’ pada tanggal 12 dzulhijah.
f.      Melakukan thawaf wada’. Berakhirlah tata cara ibadah haji ! cheria travel wisata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar